Cara Menentukan Ide

Oke gais, hal yang pertama diperhatikan dalam menulis adalah sebuah ‘ide’. Dalam beberapa bahasa seperti ‘ideos’ dalam bahasa Yunani berarti gagasan, bentuk, atau hal-hal mendasar. Ide itu datangnya tiba-tiba, atau mungkin bisa dicari sendiri. Misal, dalam situasi akward atau pun situasi yang sangat absurd.

Jadi gini, kalian pernah baca cerpen, cerbung, atau novel belum? Mungkin ada beberapa novel yang membuat kalian tertarik bukan? Nah, kalian pasti beranggapan, “Keren banget ceritanya, dapet idenya dari mana sih?” Mungkin juga kalian berpendapat “Ini yang nulis dapet ide dari mana?”

Sekarang gue mau kasih tips membuat sebuah ‘bank ide’. Tempat kalian nantinya akan meletakkan beberapa ide yang kalian dapat. Tips dari gue sih cukup gampang ya gais, nggak berat-berat kok. Barang yang digunakan bisa dicari di mana pun, kapan pun, tentunya dengan biaya yang sangat terjangkau. Kalian hanya membutuhkan dua benda. Yaitu pulpen dan buku note kecil sebagai ‘bank ide’ yang nantinya akan kalian gunakan untuk menyimpan ide-ide yang sempat terlintas di pikiran kalian gais. Atau mungkin pas gak bawa dua benda itu, bisa lah ketik dulu di HandPhone kalian. Kalo gak bawa kedua benda tersebut, cukup diingat saja, tapi janji kalau ingatan kalian itu jangka panjang ya gais hehe.

Oh iya, gue pernah baca dari kutipan Michael Michalco yang isinya...

“Anda harus mencatat ide anda, karena setahu saya, tidak ada yang menjual buku pintar tentang pikiran masa lalu anda” – Michael Michalco.

Nah, jadi saran gue,cari ide sebanyak-banyaknya ya gais! Jangan lupa juga nabung di bank ide ^^

Kalau kalian berpikir “Ah... idenya mirip-mirip sama cerita itu nih. Gak jadi deh.” Atau kalian berpikir “Yah, idenya udah pernah kepake di tulisan orang lain.” Jangan bersedih dulu gais. Ide itu nggak selamanya harus murni dari pemikiran kalian kok. Liat aja semua yang ada di dunia ini, emang ada yang asli? Semua benda juga pasti ada unsur lainnya juga kok dari gabungan atom dan molekul. Oke, kembali ke topik kita. Kalau semisal kalian gak bisa mencari ide yang benar-benar murni dan belum pernah ada yang menulis, kalian cukup mencari inspirasi. Inspirasi sebanyak-banyaknya. Bisa dibilang, kalian nanti bisa menggunakan metode Cross-Over untuk membuat karya kalian. Metodenya akan gue bahas nanti ya gais.

Hal pertama yang gue lakuin saat ada ide muncul ya tadi, gue catat atau pun gue ingat-ingat. Sekarang hal kedua yang bakal gue lakuin adalah jalan-jalan atau travelling. Atau mungkin hanya sekedar refreshing dan nongkrong-nongkrong di saat waktu senggang atau pun jenuh. Ide gak selamanya bisa kita temuin dengan hanya berdiam diri. Kalau ide itu nggak datang, kita yang harus cari dan jemput dia!

Saran gue sih, kalian pergi ke tempat-tempat yang setidaknya bersangkutan dengan hal yang sedang kalian pikirkan gais. Misal kalian mikir tentang kisah cinta anak sekolahan di jenjang Sekolah Menengah Atas, kalian bisa jalan-jalan di sekolah. Bisa juga kalian ke taman, pasar malam, wahana hiburan, liat-liat orang pacaran sambil nge-date kayak ABG-ABG zaman sekarang. Selain itu juga kalian misal sedang berpikir tentang kisah cinta dari kenangan teman semasa kecil. Nah, kalian bisa tuh ke toko-toko barang antik atau perhiasan ngeliat-liat barang seperti kalung, kunci, gembok, atau lainnya yang bisa jadi bahan inspirasi dari ‘barang’ perjanjian dengan teman semasa kecil. Nah, kalian nanti bisa membayangkan sendiri dengan apa yang sudah kalian cari dan temukan.

Hal ketiga yang gue lakuin kalau dua cara di atas gak berhasil sih ya... pasrah. Gak deh, bercanda kok. Mungkin gue bakalan mencari ide dan pengalaman dari hal-hal yang pernah gue baca dan bayangkan. Mungkin juga mencari ide dari kejadian, kenangan, dan hal apa yang pernah gue lakuin. Gue di sini menganut metode dari salah satu penulis favorit gue dan sudah menjadi penulis legendaris. Terkenal dengan banyak cerita komedi patah hatinya. Siapa lagi kalo bukan bang Raditya Dika!

Pernah dilansir dari beberapa artikel dan berita yang pernah gue baca dan dengar, bang Raditya Dika itu merangkap triple dari semua film yang pernah diprakarsai olehnya. Yaps! Menjadi penulis, aktor, dan juga sekaligus sutradara dalam pembuatan filmnya sendiri.  Gak kerepotan apa ya? Katanya sih, “justru saya malah senang bisa merangkap. Mungkin saya menjadi orang pertama di Indonesia yang melakukan hal-hal itu dengan merangkap. Saya senang karena semuanya sudah terpikir di benak saya. Mulai dari jalan cerita, watak, alur dan setting, karena harapan saya adalah semua film saya berjalan sesuai dengan apa yang saya bayangkan.”

Beberepa orang sempat penasaran dan bahkan bertanya, dari mana sih ide brilian bang Raditya Dika itu muncul? Beliau berkata, “Saya mendapat ide saya dari kegelisahan saya. Semua hal-hal yang membuat saya khawatir dan mungkin sempat kepikiran terus-menerus. Seperti patah hati saya dan juga semua hal-hal tak terduga yang pernah saya alami.” Oh... jadi dari situ ternyata gais. Kegelisahan mungkin juga bikin gue gak bisa tidur tuh. Nah, daripada ‘kegelisahan’ jadi sesuatu yang kalian pikirin gak jelas terus-menerus, mendingan masukin aja ke bank ide dan tuangkan dalam sebuah karya. Sekian tips dari gue, semoga tiga hal tadi bermanfaat untuk kalian dalam membuat tulisan sebagai tugas pendidikan atau pun sebuah karya. Siapa tahu bisa jadi penulis terkenal terus terbit jadi novel dan terus dapat adaptasi buat jadi film, selamat mencoba! Hehe ^_^
Previous
Next Post »

Tolong gunakanlah bahasa yang baik, sopan, no 18+ :v dan jangan spam di sini. Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Terima kasih untuk komentarnya :v